Ternyata tidak pada sebagian besar kasus. Infeksi jamur penyebab sariawan terjadi pada anak-anak dengan daya tahan tubuh menurun, seperti mereka yang sakit leukemia (kanker sel darah putih) dan mendapatkan kemoterapi. Atau anak-anak dengan HIV/AIDS. Kecuali bayi baru lahir sampai usia sekitar 1-2 bulan, kadang kena oral thrush akibat infeksi jamur #Candida, dan ini kondisi yang seringkali nggak butuh #antijamur juga, akan sembuh sendiri, mengingat kondisi sistem imun bayi yang sedang berkembang. Tapi bedakan juga lho ya, dengan bekas susu/ASI di rongga mulut bayi. Bekas susu mudah dibersihkan, sedangkan #oralthrush sulit.
Lalu apa penyebab tersering sariawan pada anak?
Seperti yang ada di foto-foto, secara umum sariawan atau stomatitis (sores) dibagi 3: cold #sores, canker sores, dan herpangina. Letak #coldsores biasanya di bibir dan gusi, mengumpul, dan kadang luka/koreng jika akan membaik. Penyebabnya adalah virus herpes simpleks (HSV). Sembuh sendiri dalam 3-4 minggu. Canker sores lokasinya lebih ke dalam lagi, bukan di permukaan bibir, tapi di pangkal bibir dekat gusi, dan bisa sampai ke langit-langit. bentuknya bisa lebih putih, yang kadang dipikirkan sebagai infeksi jamur, padahal bukan. Penyebab canker sores lebih variatif dan belum jelas benar, bisa karena trauma gigitan, pasta gigi, kekurangan vitamin B12/asam folat/seng/besi, hipersensitif terhadap makanan tertentu, kebersihan mulut, stres psikologis, sampai "bakat" alias keturunan (ada kaitannya dengan sistem imun juga).
Ada lagi #herpangina. Salah satu sariawan yang paling sering pada anak balita, dan penyebabnya sama dengan #HFMD. Seperti yang bisa dilihat di gambar, sariawan ini bentuknya kecil-kecil dengan diameter sekitar 2-3 mm, gejala awalnya bisa berupa demam, sakit tenggorok, dan anak tidak mau makan. Lalu muncullah sariawan yang cukup menyakitkan rasanya ini. Makin susah makan deh si anak.
Penyebabnya adalah infeksi virus #Coxsackie, bukan jamur atau virus herpes. Jadi obatnya ya bukan antijamur seperti nistatin. Obatnya apa? Satu: sabar 😅 Dua: gendong 😁 Nggak ada obat khususnya 😁 Nggak perlu antivirus, gom, albotil, gentian violet, dll. Mau kasih es krim ke anaknya? Boleh. Yang penting anak cukup cairan dan tidak dehidrasi.
Virus ini dan golongan enterovirus lainnya juga menyebabkan HFMD yang dikenal juga sebagai "flu Singapur" (sudah pernah saya bahas ya...). Penularannya lewat percikan liur, tinja, dan kontak langsung dengan objek yang terpapar virus ini. Jelas okeh?
Pemberian minuman dingin, pokoknya yang adem-adem bisa membantu menyamankan (biasanya saya menyarankan anak mengemut es batu, atau sekalian saja makan es krim. Hmmm, enaakk). Yang penting: anak tidak boleh dehidrasi. Yang paling dikhawatirkan adalah kekurangan cairan. Jadi, perbanyak saja minum dan cairan.
Lidah putih pada bayi harus dikasih #antijamur?
"Dok, bayi saya lidahnya berwarna putih. Harus dibersihkan, tidak?" tanya seorang mahmud. Eh, mamah muda, maksudnya. Seorang Ibu beranak satu, tepatnya.
"Bayinya minum apa, Bu?" tanyaku.
"ASI eksklusif," jawabnya.
"ASI warnanya apa?" tanyaku lagi.
"Putih," jawabnya lagi.
"Jadi wajar nggak, kalau lidah bayi Ibu warnanya jadi putih?" tanyaku lagi dan lagi.
Si Ibu diem aja.
"Kalau lidahnya warna cokelat, atau stroberi, berarti ASI Ibu rasa..." sambungku.
Si Ibu diem aja, lagi.
"Dok, bayi saya lidahnya putih. Harus dibersihkan dengan kassa dan air putih ya, tiap habis minum? Bayi saya ASI eksklusif," seorang Ibu bertanya.
Nah... sebenarnya lidah berwarna putih, baik pada bayi yang hanya dapat ASI eksklusif, atau dengan susu formula, haruskah dibersihkan tiap kali terlihat putih? Dengan kassa misalnya. Atau air putih? Bener nggak, kalau tidak dibersihkan nanti jadi infeksi jamur??
Ada yang namanya "thrush", yaitu infeksi #jamur Candida albicans di rongga mulut bayi, dan ada yang namanya bekas susu/ASI (milk residue/coating) di lidah bayi. Kedua hal ini sebaiknya bisa dibedakan oleh para Ibu, baik mahmud, maupun mamah-mamah yang nggak muda lagi 😅
Bekas susu biasanya hanya terdapat di lidah, berwarna putih, dan mudah dibersihkan dengan kassa. Tentunya ini berbeda sekali dengan #thrush yang sukar dibersihkan dengan kassa (tidak lepas), dan biasanya tidak hanya berlokasi di lidah saja, tetapi bisa menyebar sampai bibir, bagian dalam pipi, gusi, dan langit-langit. Jamur Candida sebenarnya penghuni normal rongga mulut (dan saluran cerna) kita, dan umumnya tidak berbahaya. Pada bayi yang sistem kekebalan tubuhnya sedang berkembang, jamur jadi lebih mudah berkembang biak. Pemberian obat antijamur seperti nistatin atau mikonazol dilakukan hanya jika bayi mengalami keluhan seperti minumnya berkurang karena nyeri akibat sariawan jamurnya. Artinya: TIDAK SEMUA lidah putih harus diobati, apalagi kalau ternyata hanya bekas susu saja.
Bagaimana cara mencegahnya? Beberapa upaya dan faktor risiko yang ada seperti:
- membersihkan botol susu sebaik mungkin
- bayi prematur lebih berisiko mengalami thrush
- bayi yang mengonsumsi antibiotik juga menyebabkan bakteri baik di rongga mulut berkurang, dan infeksi jamur meningkat
- infeksi jamur di payudara Ibu juga bisa pindah ke bayi saat menyusui
Terakhir, jadinya perlukah rutin membersihkan lidah bayi setelah menyusui, sekedar untuk menghilangkan bekas susu? Jawabannya ternyata tidak. Tiap menyusui kan aliran susu membersihkan bekas susu juga. Jadi tidak perlu memberikan air putih setelah menyusui.