Friday, June 15, 2007

Kalau Anak Diare, Boleh Tidak Dikasih Antibiotika dan Antidiare?

Pertama, kita harus tahu dulu apa definisi diare. Diare atau gastroenteritis akut adalah buang air besar lebih dari tiga kali dalam 24 jam, dan konsistensi tinja lebih lembek atau berair. Tapi ada juga lho orang yang punya kebiasaan sehari BAB sampai 4x, tapi tidak lembek/cair. Ini juga tidak termasuk diare.

Kedua, secara umum diare dibagi dua: diare akut dan diare kronik. Diare akut berlangsung di bawah 14 hari, sedangkan diare kronik lebih dari 14 hari. Ada juga istilah diare persisten, yang hampir mirip dengan diare kronik.

Ketiga, anak diare biasanya disertai mual-muntah. Ini adalah hal yang umum terjadi, dan tidak butuh penanganan khusus. Artinya tidak butuh obat mual-muntah. Saya jelaskan di bawah.

OK, yang kita bahas di sini adalah diare akut tanpa penyulit. Artinya bukan disentri (diare disertai darah), diare kronik/persisten, atau diare dengan dehidrasi berat (di sini saya tidak menjelaskan macam-macam kategori dehidrasi, bisa ditemui di banyak sumber di internet).

SATU HAL PENTING: diare sebenarnya adalah mekanisme pertahanan tubuh juga. Kok bisa? Ya, diare membuang semua virus dan bakteri yang mengganggu sistem pencernaan kita. Begitu juga dengan muntah. Makanya kalau penyakitnya belum keluar semua, kemudian diare di-STOP, atau muntah di-STOP, bisa-bisa si kuman muter-muter aja di saluran cerna, berkembang biak lebih banyak, dan bisa mengakibatkan penyakit bertambah berat. PRINSIPNYA: cegah dehidrasi.

Kalau anak diare, khususnya bayi dan balita, biasanya orangtua panik. Apalagi kalau disertai mual-muntah. Langsung deh pada hari itu, hari pertama-kedua diare, si anak dibawa ke dokter. Jreeenngg... apakah yang dokter berikan?

ORALIT! Yak, inilah obat utama dan andalan untuk semua diare. Jadi jangan lupa, kalau anak diare: minum ORALIT. Inipun tidak perlu pergi ke dokter, karena oralit bisa dibeli secara bebas. Prinsipnya adalah anak harus banyak minum dan makan, jika oralit belum/tidak tersedia. Minum apa saja boleh... termasuk susu. Lho, kok susu? Ya iya dong, kan diarenya bukan karena susu (intoleransi laktosa). Jadi nggak perlu susunya diganti susu LLM (low lactose milk).

Trus bagaimana dengan antibiotika? Pada anak, diare sebagian besar disebabkan oleh Rotavirus, yang akan sembuh dengan sendirinya, antara 2 sampai 7 hari. Jadi ya... didiamkan saja anaknya. Kok tega banget sih anak mencret-muntah didiamkan aja, nggak dikasih obat? Nggak dikasih antibiotika? Ya iya dong, dikasih antibiotika malah bisa memperparah diare. Berhubung tidak ada bakteri jahat yang harus dibunuh (kan akibat virus, bukan bakteri), jadinya si antibiotika membunuh bakteri baik. Makanya ada yang namanya antibiotic-associated-diarrhea.

Antibiotika hanya diberikan pada disentri, kolera dengan dehidrasi BERAT, dan penyakit lain seperti pneumonia.

Trus... kalau antidiare dan antimuntah? Hmmm.... saya tidak akan menyebut merek dagangnya. Tapi menyebut isinya saja (coba Ibu-ibu, Bapak-bapak, dilihat obat mencret-muntah anaknya isinya apa).

Ada yang istilahnya adsorben, macamnya: kaolin-pektin, attapulgite, smectite, karbon, dan kolestiramin. Obat-obat ini digunakan karena mampu mengikat dan menonaktifkan racun (toksin) bakteri atau bahan kimia lainnya yang menyebabkan diare, dan kemampuannya untuk "melindungi" mukosa usus halus. Penelitian tidak menunjukkan kegunaan obat jenis ini.

Obat antimuntah seperti chlorpromazine, metoclopramide, dan domperidone malah dapat menimbulkan efek mengantuk, gangguan keseimbangan, dan berinteraksi secara kimiawi dengan oralit. Muntah akan berhenti dengan sendirinya jika diare hilang.

Obat antimotilitas, misalnya: loperamide, hyoscine, dll diberikan untuk mengurangi gerakan usus, sehingga tinja tidak cair, dan diare mereda. Padahal ini dapat menyebabkan ileus paralitik (usus berhenti bergerak/berkontraksi sama sekali), dan berakibat mengancam nyawa (kematian). Penyakit pun tidak bisa dikeluarkan jika usus tidak mau mengeluarkan.

Ada beberapa obat lain yang saya dapati dalam survei yang saya lakukan: ada nifuroxazide (antibiotika), ini juga tidak perlu, dan ada juga antijamur. Padahal diare yang timbul akibat jamur hanya pada anak dengan gangguan sistem daya tahan tubuh (HIV/AIDS, lupus, kanker, terapi steroid jangka panjang).

Sudah cukup paham Bapak dan Ibu? Anak mencret dan muntah: jangan panik dulu, pikirkan penyebabnya (kebanyakan makan sambel kali...), amati anaknya: ada dehidrasi/tidak. Masih mau minum kan? Nggak terlalu lemes kan? Mau makan walau sedikit tapi sering kan? Masih ada pipisnya kan? Masih mau netek kan? Berarti sekedar diare akut. Delapan puluh persen akan sembuh sendiri.


sumber: The Treatment of Diarrhoea, a manual for physicians and other senior health workers, WHO 2005.

58 comments:

Mashuri said...

saat masih sekolah dulu....Diare termasuk penyakit yang "haram" hukumnya apabila pasien meninggal...

he...he...

iway disini said...

makasih pak dokter petunjuknya, saya jadi ga harus muter-muterin internet :D

Unknown said...

Anda dr yg idealis, bagus sekali dan pertahankan sikap itu selamanya

dyahpritts said...

Dok..kalo dikasih sulfasalazin gmn? efektif ga?

arifianto.blogspot.com said...

Seingat saya di Guideline WHO yg jadi rujukan tulisan ini, tidak disebut sulfasalazin sama sekali untuk diare akibat bakteri. jadi tidak perlu.

pilihpilihresep said...

wktu anak sy diare oleh dokter diberi lacto-b, itu kandungannya apa ya dok? karena di kemasan 1 gram tidak tercantum.

arifianto.blogspot.com said...

Bu Erma, Lacto B isinya bakteri Lactobacillus, sama seperti Yakult, Vitacharm dll. Istilahnya probiotik. Menurut WHO tidak perlu probiotik dalam penanganan diare.

Rara said...

Dok, bagaimana kalau enzim? apa perlu diberikan kpd penderita diare? anak saya 20 bulan sedang diare ringan & diresepkan oleh dokternya enzim (3.73 capsul cobazim 100 mg-dibikin puyer). Selain itu juga diresepkan lacto b & pedialyte. Mohon jawabannya. Makasih banyak dok.

rahma said...

terimakasih...
karena dengan tulisan ini kita jadi tau, selama ini kita panik setiap anak diare atau anak sakit, terimakasih dok

nenglita said...

Kalo anak tetap ceria,makan dikit tapi sering namun di hari ketiganya ini poopnya ada darah apakah saya boleh panik dok?

Bunda D.A.F.A said...

jika dah terlanjur dikasih antibiotik bagaimana ? trus apakah dihentikan aja minumnya dok,

Riqaifa said...

dok, saya ijin copy ya artikelnya....Jazakallah khairan :)

mezmerize said...

jadi ingat waktu sekolah dulu ada anak balita diare, dipulangin karena ku baik, trus tiba2 datang lagi dengan kejang2, and pass out, koas yg stase sampai ngulang 5x5mingggu

Nurfebri Yanti said...

Terima kasih ya Pak Dokter... soalnya kita lagi ngalamin anak sakit saat ini, ini jadi pelajaran buat kami...

yellow-seed said...

dok, anak saya sudah diare 3 hari. Tapi sudah ada ampasnya, tidak melulu air, saat ini saya kasi lacto-b dan pedialyte. Coba konsultasi ke dokter di resepkan cefixime dan zincare, betul g?

Dewa Dewi Nature said...

Dok, anak saya umur 11 tahun pada waktu umur -/+ 4 tahun mengalami mencret terus sampai umur -/+ 6 tahun sehingga mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang, dan saat ini anak saya sekarang sering mengeluarkan kotoran (cairan) tanpa dirasakan olehnya.
Pertanyaan :
1. Apa penyebab sehingga dia sering mengeluarkan kotoran tanpa dia merasakannya.
2. Bagaimana cara mengatasinya?
Terima kasih atas jawabannya.

Unknown said...

apa kabar dr arief? masih ingat dengan saya? he2..kalo ingat gawat dot com mungkin ingat saya.

nambahin ajah perlu suplementasi zink tu selama 10 hari, ini guideline who juga he2

dephaz said...

artikel yang menarik.boleh tanya mas, anak saya kalo mencret, perutnya suka kembung. apa emang mencretnya karena kembung ya? kalo sudah seperti itu, kira2 obatnya apa ya mas? terimakasih..

dr daniel said...

saya hanya mau menambahkan bahwa ilmu kedokteran itu bukan ilmu pasti yg ada rumus rumus segala macam..guidline2,protap2 lah..macamlah itu.
kedokteran lebih mengarah ke seni atau art. Kondisi pasien berbeda satu sama lain,orgnya aja udah beda.Gimana seorang dokter menyikapi pasiennya dan memberikan therapy yg sesuai dengan kondisi pasiennya. Thanx.

Unknown said...

wah nice info dok...untung liat artikel ini jadi ngerti deh...thanks dok

Dapur Yosi said...

Dok, searang anak saya (7bln 19 hari) sedang mencret disertai muntah2. awalnya saya panik bahkan tadi pagi mengunjungi dokter satu ke dokter lain dan untungnya semuanya masih tutup.... Karena memang semua buka jam 8 pagi, sedang saya jam 7 sedah sampai d tempat. Dan karena panik lantas sya k puskesmas, dan ternyata pulang lagi karena lama dokternya belum datang. Kemudian saya liat di internet dan menemukan artikel ini. Sekarang saya bisa lebih tenang menghadapi cenna yang diare, saya coba obat tradisional dulu dan terus memberinya minum, semoga meredakan muntah dan mencretnya.... trimakasih dok, saran anda menenangkan

Unknown said...

Dok, informasinya brmanfaat skali, terutama bwt para ibu yg "panikers"...krn pnjelasan dokter sngat menenangkan..thnx dok..;-)

akuberkata said...

Like page http://www.facebook.com/DOTKidsClothing dan follow @DOTKidsClothing untuk banyak tips seputar anak dan Kuis menarik! lumayan kan moms, dapet baju gratis untuk si kecil ;)

akuberkata said...

Like page http://www.facebook.com/DOTKidsClothing dan follow @DOTKidsClothing untuk banyak tips seputar anak dan Kuis menarik! lumayan kan moms, dapet baju gratis untuk si kecil ;)

Rindah Febriana Suryawati said...

Terimakasih. Sangat bermanfaat. Semoga upload lagi tulisan2 berguna yang disertai referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Tq

junita samosir said...

amat sangat membantu..

heni widiyarti said...

Waaah luar biasa dok,
Tapi anak sy diare 1 bln yg lalu, di kasih resep lacto-b dan susunya diganti dengam AL-110 (utk di bwh 1 thn) sedangkan anak sy saat ini berusia 1 tahun 4 bulan.
Awalnya ya diare berhenti, namun saat kembali ke sufor semula dia mencret lagi, lalu sy kembali lg ke AL-110, eeeh masih mencret juga. Gmn baiknya dok? Tolong kasih saran ya.. Rencana sy mau bawa ke dokter besok. Trims

Unknown said...

jd agak tenang sedikit baca artikel niy...padahal dr semalem gag bs tidur jagain d2 icha (12bln) muntah muntah terus and sempet mencret 1x, tp dia mau mkan walaupun akhirnya dmuntahin lg :' Thanxs dok.

wenny said...

selamat pagi dokter. semoga dokter membaca ini secepatnya dan bisa memberi saran. keponakan saya berumur 3 tahun, sejak 4 hari lalu mengalami gejala diare. pada hari pertama diare, panas, sedikit batuk dan flu.

pada hari kedua kami merujuk ke dokter umum, kami jelaskan keadaan anak pada dokter umum, dokter tanya apakah ada muntah dan air seni kuning? karena pada pagi itu anak belum muntah kami jawab tidak, dan air seni kuning kami jawab karena air seni anak memang sering kuning kami kira tidak apa-apa. Siang hari setelah meminum obat dokter, ibu saya memberi nasi pada anak, tidak lama setelah makan anak mengeluh sakit perut dan langsung muntah, malam hari kedua anak dibawa kembali pada dokter umum itu dan menjelaskan kondisinya dan diberi obat tambahan.

pada hari ketiga anak masih mencret walau frekuensi berkurang, obat dokter masih diberikan pada anak waktu itu, pada hari ketiga anak kami berikan air cukup, tapi air seni anak lebih kuning dari biasanya, karena anak capek dan lemas, kami mengira karena mungkin obat yang terlalu keras, jadi kami menghentikan pemberian obat pada anak. Malam hari ketiga anak mencret sekali dan oleh orangtuanya diberi obat diare lain dari dokter terdahulu sebelum kejadian ini (dulu anak pernah mencret dan dibawa ke dokter di Kuching, Sarawak, jadi obat diare dari Kuching diberikan pada anak)

pada hari keempat pagi hari, anak sudah makan dan minum, tapi air seni masih kuning dan anak sering mengeluh capek (sejak hari kedua anak lebih sering baringan/tiduran daripada duduk) anak mencret pada pagi hari dan ibu saya (nenek dari anak) memberi obat dokter umum lagi. pada malam hari anak mencret untuk kedua kalinya dan orang tua anak memberikan obat diare dari kuching pada anak.
Subuh hari ini, jam 3:30 subuh, orang tua anak menelpon ibu saya mengatakan anak sakit perut dan perutnya mengembung dan keras (orang tua memberi obat diare pada anak jam 02:30 subuh).

Jadi saya sangat berharap dokter bisa memberi saran atau menjelaskan kondisi anak, apa yang sebenarnya terjadi?

Unknown said...

assalamualaikum pak dokter.. anak saya, kena geds, begitu setidaknya menurut analisis, dokter puskesmas. tp katanya langsung di evaluasi jika muntah berlanjut dan tetap lemas, sebelumnya anak saya sampai muntah 12x sehari, besok harinya karena masih lemas, saya bawa ke rumah sakit, saya takutnya DBD, tp alhamdulillah bukan, jadi benar geds. hanya nginep 1 hari dengan infusan kaen-1b 2x, kaen 3b 1 kali. dan besoknya sudah boleh pulang. dan di kasih resep zinc pro syrup. tp anaknya masih lemas, kalo minum susu formula muntah, tp asi tidak, kalo minum jus juga tidak, semua makanan mau masuk. hanya susu formula saja. anak saya umur 2 tahun 2 bulan. karena istri saya kerja, agak sulit mengatur asupan susu asi nya. mohon saran dan petunjuk perawatan selanjutnya..

Unknown said...

Ass .... aku punya pengalaman waktu anak ke1 diare sampe 1 bln, ke dsa sudah n minum obat juga sdh, tpi diare belum reda. Hingga badan anakku bgitu kurus. Jadi kujalani meminumkan obat tradisional sperti minum air prasan induk kunyit misalny. Alhamamdulillah akhirny Allah menyembuhkanny

JOKO SLAMET RAHARJO said...

aslmkm, dok tlg sy, sy bingung sekali dengan masalah pencernaan ank sy. Sjak umur -+ 1th anak sy sdh mulai sering diare, bahkan sebulan bs 2 kali. Pernah juga ketika diare sy cek fases kultur hasilnya "tdk ada pertumbuhan bakteri patogen" sy tambah bingung trus sebnarnya penyebabnya apa kmudian pencegahanya bgmn krn smp sekrg ank sy masih serg diare dan klo tdk diare Bab selalu lembek cmn frekuensinya 2 kali sehari. menurut analisa sy penyebabnya antr lain sufor (sdh nyoba bbrp merk hasilnya malah bkin diare ), buah klengkeng, sari kacanghijau, jeruk.

arifianto.blogspot.com said...

Mohon maaf untuk semua comments yang tidak dijawab. Seringkali sulit memberikan komentar bila tidak memeriksa anaknya langsung. Yang saya harapkan dari tulisan ini adalah orangtua paham bagaimana mengenali ada/tidaknya dehidrasi saat anak diare

Anonymous said...

Terima kasih banyak atas ilmu pengetahuannya dok....
Bermanfaat sekali.

Kajian Keluarga Muslim said...

jazakallah khoiran dok infonya..meski berkali kali baca tulisan dokter di fb tetap saja saya butuh membaca ulang ketika sedang mengalaminya..saat ini anak sy sdg diare sdh 2 hari..doakan semoga lekas sembuh dan info doter benar benar membuat kami lebih tenang..barakallah..:)_ummu azkia dan nahla

Mentawai trekking said...

dok kalau sirup novatrim trimetoprim sulfametoksazol suspensi itu antibiotik apa bukan ya???mksh

Unknown said...

Dokter anak saya berumur 3 bulan ,kebetulan asi saya tidak keluar..anak saya dikasih sufor,lalu anak saya mencret saya bawa l dokter spesialis anak..katanya dia alergi susu sapi..saya sudah tenang saya kira mencretnya bakalan sembuh..ternyata masih saja ,pesesnya lembek seperti makanan bayi tidak berair dalam 24 jam bisa 10 kali bab nya..setelah d bawa k doktr d kasih obat sembuh,tapi lama kelamaan mencret lagi..lalu dokter saranin saya buat kultur sama cek kepekaan antibiotik,lalu hasilnya anak saya ada bacteri e- colli..lalu dikasih lah obat antibiotik yg sensitiv ke anak saya.,saya sudah senang mungkin sesudah minum antibiotik akan sembuh,tapi mengapa ya dok malah mncret lagi..atau cara kerja antibiotik seperti itu,sedang mengeluarkan dulu bakterinya mungkin ya..pertanyaan saya apa saya lanjutkan pemberian antibiotik trrhadapa anak saya???dan bagaimana solusi terhadap masalah anak saya dokter...saya harus bagamana,saya sudah bingung dok..terimakasih saya tunggu jawabannya

Unknown said...

Ijin share.... :)

Unknown said...

Saya baru baca dok artikel ini. Salam kenal semuanya..
Saya sendiri sedang melanjutkan study program soesialis anak dan pernah menangani beberapa kali anak yg diare, terutama bayi dibawah 1 tahun.
Saya jelaskan sedikity g saya ketahui ya..
Antibiotika sebaiknya tidak perlu diberikan kepada anak yg diare apabila kita belum ketahui sebabnya karena bakteri ya. Apabila saat sakit selalu diberikan antibiotik, maka nanti antibiotik biasanya akan meningkat dosis dan jenisnya pada jenis yg lebih keras. Karena disamping bakteri baik mati, kandungan di antibiotik yg biasa diminumkan itu akan tidak lagi berefek seperti pertama mengonsumsinya. Jd tidak perlu digunakan.
Biasanya saya meresepkan oralit dan prebiotik. Kenapa prebiotik saya berikan. Sebetulnya bukan untuk memperbaiki keadaan diare pada anak tersebut. Itu hanya usaha memperbanyak bakteri baik dalam tubuh, apabila diare disebabkan bakteri merugikan, diharapkan mempersingkat episode diarenya dok.
Satu lagi saya suka memberi zinc syrup sebanyak 5 ml untuk anak diatas setahun. Untuk bayi yg masih minum asi cukup perbanyak minum asi saat diare mencegah dehidrasi dan oralit diberikan jika keadaan tinja yg cair lebih dari 24 jam.
Saya selalu menyarankan penanganan dini dirumah untuk kasus anak diare dengan memperbanyak cairan tubuh mengantisipasi dehidrasi, apabila diare tak kunjung membaik 3x24 jam, barulah datangi tenaga medis atau rumahsakit terdekat.
Dan untuk obat penghenti diare/ pengeras tinja sebaiknya tidak boleh diberikan pada kasus diare anak2 ya, karena betul apabila terjadi penghentian gerakkan usus bisa mengakibatkan kematian. Dan baiknya virus dan penyebab diare lainnya dikeluarkan bersama feses sampai tuntas agar betul2 hilang semua penyebab diarenya.
Satu hal lagi, alergi susu sapi tidak dapat disimpulkan begitu saja bahkan oleh dokter spesialis sekalipun. Maka sebaiknya vonis alergi susu sapi mesti harus disertai dgn hasil lab yg sesuai menyatakan bahwa anak tsb memang alergi susu sapi. Ada baiknya anak ibu di tes alergi di laboratorium yg menyediakan tes alergi tsb ya. Krn alergi tdk dapat disimpulkan secara spesifik. Coba ganti dulu merk susu nya. Ada anak yg tidak cocok minum susu formula merk a tapi lantas cocok dengan merk d, itu berlaku untuk semua bayi. Dan jika memang benar alergi susu sapi, saat ini banyak dijual pula susu formula soya yg bersumber dari kedelai. Semoga membantu.
Dan kepanikan yg terjadi pada orangtua tidak dapat disalahkan. Toh saya sendiri meski sadar belajar tentang penanganan secara medis bisa menenangkan ibu2 pasien saya, tetapi tetap tidak berlaku apabila menyerang anak saya sendiri dok =p
Saya mengobati anak orang, nah giliran anak saya yg sakit tetap saja saya oanik, kelimoungan, dan ending nya sih ya dtg ke rumahsakit. Begitu ke rumahsakit dikasih obat2an ga sesuai, saya juga yg komplain, saya yg akhirnya resepkan juga. Hahaha... Just share.
Semiga bermanfaat ya.. Dok, share terus info2nya. Dokter rajin nih bikin blog =D salam kenal dok ya..

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

ilmu yang bagus buat sesama orang tua terutama bagi yang baru menjadi orang tua. thanks.

Jamu Tetes SoMan

flaper said...

Sore dokter, anak saya usia 7,5 tahun. Sudah berhari hari diare tapi tanpa demam.

Sudah di beri lacto-b, protexin dan nifudiar tapi diare tidak kunjung reda.

Setiap selesai makan pasti langsung diare, jadi si anak ngga mau makan.

Diare tanpa demam indikasi apa ya dokter?
Apa harus segera ke dokter?

Terima kasih

Unknown said...

Ijin share y dok...

Unknown said...

Ijin share y dok...

Unknown said...

Ijin share y dok...

Media Ngaji Semarang said...

dok, anak saya skg menginjak 5 bulan.. sdh diare sejak 4 minggu yg lalu. Diawal2 sehari bsa bab 10-15 kali sehari..
Sdh sy bawa ke bidan dn DSA tp tidak kunjung smbuh krn anak jg susah minum obat..
Anak sy masih aktif, dn menyusu spt biasa..
Hanya saja kenaikan BB tidak sebanyak bulan2 sblumnya..
Saat ini bab sehari 5-7 kali..
Apakah normal dok kondisi seperti itu, bagi bayi yg masih asi eksklusif?
Mohon jawabannya dok, jazakumulloh khoiron..

Air damai selalu said...

Doter, apa bedanya diare krn rotavirus dan diare karena disentri? Terimakasih

Dede said...

Disentri pup nya berdarah, dan saat pup sakit, jd anak bisa nangis2 luar biasa wkt pup...
Ini pengalaman pas anak saya disentri

Buazdarov16 said...

Jazakumullah khoiron katsiro ...ilmu yg. Bermanfaat

Unknown said...

Dok, walaupun wrn fesesnya hijau it jg gak perlu antibiotik ya dok?

Unknown said...

Dok anak saya terkena muntaber tp mual n muntah nya uda berenti .diare nya masih dok encer lg truz kalo selesai diare agak lamaan anak sya ngeluh sakit perut kenapa dok.

Unknown said...

Mlm Dok,Dok dd hr ini sdh 4x pup(2× lembek & 2xencer.besok tgl 17 feb pas waktu imunisasi.bisakan kondisi sprti ini tuk imunisasi? Trmksh sblmnya..sukses slu Dok.

Unknown said...

Mlm Dok,Dok dd hr ini sdh 4x pup(2× lembek & 2xencer.besok tgl 17 feb pas waktu imunisasi.bisakan kondisi sprti ini tuk imunisasi? Trmksh sblmnya..sukses slu Dok.

nur asiah said...

terima kasih dok, artikel yang sangat bermanfaat. saya mau tanya klo anak sudah terlanjur banyak dapat antibiotik bagaimana treatment nya dok?

Maeva & Devie said...

Artikel nya sangat bagus. Seneng baca nya dan bermanfaat .Anak saya diare dua minggu lalu sembuh setelah 5 hari. Kedokter si kasih antibiotik, seminggu sembuh, hari ini diare lagi apa saya harus balik minum antibiotik yg sama? Ini hari pertama diare kambuh. Mohon penjelasan nya dok. Trimakasih

Anonymous said...

Sama bun anak saya juga asi esklusif sekarang umurnya 3 bln bab nya lebih dari 10 hari asalnya ga gtu dalam seminggu paling 2x bab blum dikasih obat apapun bab nya encer warna nya kuning ada kaya biji2 cabe gtu bun

Unknown said...

Sama bun.. anak saya 5 bln malah disertai demam jg.. penanganan selanjutnya gmn ya? Kasian udh lemes bgt anaknya

Unknown said...

Anak saya umur 2tahun stengah diare baru sehari bab 4 kali warnanya kuning dan encer lalu saya bli obat di apotik tpi di kasihnya ini farizol dan kaotin apa tetap di minumkan atau sbaiknya tidak yah dok ini baru tak minumkan sekali... trimakasih

Vitamin Penambah Nafsu Makan

“Dok, anak saya susah makan. Ada vitamin penambah nafsu makan buat anak saya?” Ini adalah pertanyaan yang (sejujurnya) saya hindari. Kenapa?...