- Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) sama-sama disebabkan oleh infeksi VIRUS Dengue. Kalau demam tifoid disebabkan oleh infeksi BAKTERI Salmonella typhi.
Jadi infeksi VIRUS tidak butuh antibiotik, dan infeksi BAKTERI butuh antibiotik.
- DD/DBD ditandai dengan demam 2 sampai 7 hari yang umumnya tidak disertai batuk pilek sama sekali (pilek.hampir tidak pernah, batuk masih mungkin meskipun jarang). Jadi fokus infeksinya tidak jelas.
Dema tifoid ditandai dengan demam yang lebih lama dari 7 hari. Artinya: kalau demamnya belum seminggu, ya sangat kecil kemungkinan demam tifoid. Tidak perlu berpikir anak sakit tifoid jika demam belum 7 hari.
Tifoid juga mirip dengan infeksi virus Dengue, jarang sekali disertai dengan batuk atau pilek. Selain demam, yang cukup dominan adalah gejala saluran cerna seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare atau sebaliknya sembelit.
- Bagaimana membedakan DD dan DBD? Pada keduanya terjadi penurunan nilai trombosit (trombositopenia) sampai di bawah 100.000 per mikroliter. Yang membedakan adalah: pada DD tidak terjadi peningkatan nilai hematokrit, sedangkan pada DBD terjadi peningkatan nilai hematokrit (hemokonsentrasi). Jadi pada kecurigaan DD/DBD, jangan hanya trombositnya yang diperhatikan, lihat juga hematokrit dan leukositnya (leukosit sering sekali turun juga).
- Mungkinkah DD/DBD dan demam tifoid terjadi bersamaan? Kan bisa saja, anak demam tiga hari ternyata trombosit turun dan tas Widal-nya positif.
Jawabannya: kecil sekali kemungkinannya. Dari perjalanan penyakitnya saja sudah berbeda. DD/DBD demamnya maksimal 7 hari, dan tifoid justru lebih dari 7 hari.
Lalu Widal positif bisa terjadi pada orang sehat sekalipun. Uji Widal hanya mendeteksi pernah adanya kuman Salmonella dalam tubuh seseorang, tetapi belum tentu menandakan orang tersebut sedang sakit akibat bakteri Salmonella.
Jadi, berhati-hatilah dalam menginterpretasi hasil Widal. (Saya juarang sekali periksakan Widal, meskipun curiga tifoid)
- Bagaimana dengan gejala tipes, apakah.perlu diobati?
Gejala tipes seharusnya tidak boleh disebutkan lagi. Karena ini salah satu "diagnosis" tidak jelas. Harus tegas! Demam tifoid atau bukan!
Sama halnya dengan bilang: flek paru dan radang tenggorokan. Sama-sama tidak jelas. Harus tegas: TB atau bukan? Kalau bukan ya apa? Pneumonia? Juga tegas strep throat atau bukan? Atau common cold?
Segini dulu aja. Baca-baca lagi dari Medscape, Kidshealth, WHO, Mayoclinic, dan Milissehat ya.
Jadi infeksi VIRUS tidak butuh antibiotik, dan infeksi BAKTERI butuh antibiotik.
- DD/DBD ditandai dengan demam 2 sampai 7 hari yang umumnya tidak disertai batuk pilek sama sekali (pilek.hampir tidak pernah, batuk masih mungkin meskipun jarang). Jadi fokus infeksinya tidak jelas.
Dema tifoid ditandai dengan demam yang lebih lama dari 7 hari. Artinya: kalau demamnya belum seminggu, ya sangat kecil kemungkinan demam tifoid. Tidak perlu berpikir anak sakit tifoid jika demam belum 7 hari.
Tifoid juga mirip dengan infeksi virus Dengue, jarang sekali disertai dengan batuk atau pilek. Selain demam, yang cukup dominan adalah gejala saluran cerna seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare atau sebaliknya sembelit.
- Bagaimana membedakan DD dan DBD? Pada keduanya terjadi penurunan nilai trombosit (trombositopenia) sampai di bawah 100.000 per mikroliter. Yang membedakan adalah: pada DD tidak terjadi peningkatan nilai hematokrit, sedangkan pada DBD terjadi peningkatan nilai hematokrit (hemokonsentrasi). Jadi pada kecurigaan DD/DBD, jangan hanya trombositnya yang diperhatikan, lihat juga hematokrit dan leukositnya (leukosit sering sekali turun juga).
- Mungkinkah DD/DBD dan demam tifoid terjadi bersamaan? Kan bisa saja, anak demam tiga hari ternyata trombosit turun dan tas Widal-nya positif.
Jawabannya: kecil sekali kemungkinannya. Dari perjalanan penyakitnya saja sudah berbeda. DD/DBD demamnya maksimal 7 hari, dan tifoid justru lebih dari 7 hari.
Lalu Widal positif bisa terjadi pada orang sehat sekalipun. Uji Widal hanya mendeteksi pernah adanya kuman Salmonella dalam tubuh seseorang, tetapi belum tentu menandakan orang tersebut sedang sakit akibat bakteri Salmonella.
Jadi, berhati-hatilah dalam menginterpretasi hasil Widal. (Saya juarang sekali periksakan Widal, meskipun curiga tifoid)
- Bagaimana dengan gejala tipes, apakah.perlu diobati?
Gejala tipes seharusnya tidak boleh disebutkan lagi. Karena ini salah satu "diagnosis" tidak jelas. Harus tegas! Demam tifoid atau bukan!
Sama halnya dengan bilang: flek paru dan radang tenggorokan. Sama-sama tidak jelas. Harus tegas: TB atau bukan? Kalau bukan ya apa? Pneumonia? Juga tegas strep throat atau bukan? Atau common cold?
Segini dulu aja. Baca-baca lagi dari Medscape, Kidshealth, WHO, Mayoclinic, dan Milissehat ya.
No comments:
Post a Comment