Thursday, August 20, 2015

Telinga perlu dibersihkan?

"Dok, telinga anak saya bau. Saya khawatir ada infeksi. Bagaimana cara membersihkannya?"
"Saya sudah rutin membersihkan telinga anak saya dengan "korek kuping" (cotton bud). Tapi anak masih tetap saja menggaruk-garuk telinganya. Perlukah saya bawa ke dokter THT?"

Inilah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan orangtua terkait kondisi telinga anaknya. Jika dirangkum, ini pertanyaan besarnya: perlukah telinga anak dibersihkan? Jawabannya adalah: tidak.
Haahh, benar? Nanti malah jadi bau dan berpotensi infeksi dong. Mari kita kembali kepada filosofi: mengapa Allah menciptakan kotoran kuping alias serumen?

Dalam banyak tulisan sebelumnya, saya menjelaskan hal-hal semacam lendir, ingus, batuk, pilek, mencret, muntah, dan demam yang sering dianggap musuh sebenarnya diciptakan dengan tujuan baik. Begitu juga dengan kotoran telinga. Serumen berfungsi menjaga telinga kita dari berbagai serangan kuman, sehingga organ ini tetap sehat. Bahkan ketika telinga sering-sering dibersihkan, justru yang terasa adalah gatal. Saya memperhatikan salah satu penyebab anak sering menggaruk-garuk liang telinganya yang justru berisiko menjadi luka adalah akibat terlalu sering dibersihkan.

Nanti kalau tidak dibersihkan, malah telinga anak jadi bau! Apakah yakin makin banyak kotoran telinga akan berarti telinga akan makin bau? Tidak juga. Telinga berbau adalah hal yang wajar. Bau telinga seringkali tidak menandakan adanya kondisi yang membahayakan dan harus segera ditangani. Kondisi yang tidak wajar adalah: ketika telinga menghasilkan cairan atau bahkan darah. Terlepas disertai bau atau tidak.

Lalu, perlukah membersihkan telinga? Tidak, telinga tidak perlu dibersihkan dengan rutin. Bahkan kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud berisiko melukai telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran. Apa sebabnya? Karena cotton bud justru mendorong serumen makin jauh ke dalam dan menghalangi hantaran suara/bunyi di depan gendang telinga. Kotoran telinga, khususnya yang tipe kering, secara alamiah akan terdorong keluar sedikit demi sedikit. Allah sudah menciptakan serumen dengan tujuan baik, maka akumulasinya pun sudah diatur agar tidak menimbulkan masalah pada kebanyakan kondisi.

Kapan kita harus khawatir dengan kotoran telinga yang menyebabkan masalah kesehatan?
Yaitu ketika:
1. Anak tampak sangat kesakitan telinganya
2. Keluar cairan dari telinga (otitis media)
3. Anak mengalami gangguan pendengaran (tampak terganggu pendengarannya)
4. Anak mengeluh bunyi denging atau dengung yang terus-menerus
Inilah saatnya Anda membawa anak ke dokter THT.

Semoga bermanfaat

No comments:

Apakah Vaksin tak Berlabel Halal Sama dengan Haram?

 (tulisan ini pernah dimuat di Republika Online 30 Juli 2018) "Saya dan istri sudah sepakat sejak awal untuk tidak melakukan imunisasi...