Pekan kepedulian antibiotik (antibiotic awareness week) memang baru berakhir kemarin. Tapi semangat untuk tetap menjalankan pesan-pesannya jangan sampai padam. Misalnya saja yang sudah dibuatkan oleh WHO, bagi para petugas kesehatan. Meskipun khusus ditujukan bagi para health workers, tapi pesan ini bisa dikerjakan oleh banyak kalangan.
1. Cuci tangan adalah kebiasaan yang sangat penting. Periha...l hand hygiene ini ternyata terbukti ampuh menyelamatkan nyawa. Kok bisa? Satu poin penting yang sering kita bahas terkait antibiotik adalah kuman (bakteri) yang sudah resisten alias kebal terhadap antibiotik jenis tertentu. Tangan yang terkontaminasi bakteri resisten bisa menjadi media perantara pindahnya kuman dari satu orang ke orang lainnya. Misalnya saja sehabis bersentuhan dengan pasien yang di kulitnya terdapat bakteri stafilokokus yang sudah resisten terhadap beberapa jenis antibiotik, lalu petugas kesehatan ini tidak mencuci tangannya lalu menangani pasien lainnya, maka pasien lain ini rentan terinfeksi bakteri mutan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, seorang Ibu yang sedang membersihkan kotoran (tinja) anaknya yang sedang mengalami diare akibat rotavirus, maka harus memastikan dirinya sudah mencuci tangan dengan bersih, ketika hendak memegang anaknya yang lain. Jangan sampai si Ibu menjadi penular kuman penyebab diare bagi anaknya yang lain.
Apabila tidak tersedia air mengalir dan sabun, maka handrub berbasis alkohol atau klorheksidin dapat digunakan (mohon koreksinya).
2. Ternyata imunisasi terbukti mampu mencegah resistensi antibiotik! Bagaimana ceritanya? Ya iya dong, kan vaksin dapat mencegah seseorang terkena penyakit infeksi akibat virus/bakteri. Maka peluang dirinya menjadi sakit atau menularkan kuman mutan ke orang lain menjadi lebih kecil. Secara tidak langsung, imunisasi dapat mengurangi peluang "menzalimi" orang lain dengan penyakit yang dimiliki oleh seseorang yang sakit.
Nomor 3, 4, 5 lebih spesifik menyentuh penggunaan antibiotik. Mudah-mudahan berkesempatan menjelaskannya di lain waktu
1. Cuci tangan adalah kebiasaan yang sangat penting. Periha...l hand hygiene ini ternyata terbukti ampuh menyelamatkan nyawa. Kok bisa? Satu poin penting yang sering kita bahas terkait antibiotik adalah kuman (bakteri) yang sudah resisten alias kebal terhadap antibiotik jenis tertentu. Tangan yang terkontaminasi bakteri resisten bisa menjadi media perantara pindahnya kuman dari satu orang ke orang lainnya. Misalnya saja sehabis bersentuhan dengan pasien yang di kulitnya terdapat bakteri stafilokokus yang sudah resisten terhadap beberapa jenis antibiotik, lalu petugas kesehatan ini tidak mencuci tangannya lalu menangani pasien lainnya, maka pasien lain ini rentan terinfeksi bakteri mutan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, seorang Ibu yang sedang membersihkan kotoran (tinja) anaknya yang sedang mengalami diare akibat rotavirus, maka harus memastikan dirinya sudah mencuci tangan dengan bersih, ketika hendak memegang anaknya yang lain. Jangan sampai si Ibu menjadi penular kuman penyebab diare bagi anaknya yang lain.
Apabila tidak tersedia air mengalir dan sabun, maka handrub berbasis alkohol atau klorheksidin dapat digunakan (mohon koreksinya).
2. Ternyata imunisasi terbukti mampu mencegah resistensi antibiotik! Bagaimana ceritanya? Ya iya dong, kan vaksin dapat mencegah seseorang terkena penyakit infeksi akibat virus/bakteri. Maka peluang dirinya menjadi sakit atau menularkan kuman mutan ke orang lain menjadi lebih kecil. Secara tidak langsung, imunisasi dapat mengurangi peluang "menzalimi" orang lain dengan penyakit yang dimiliki oleh seseorang yang sakit.
Nomor 3, 4, 5 lebih spesifik menyentuh penggunaan antibiotik. Mudah-mudahan berkesempatan menjelaskannya di lain waktu
No comments:
Post a Comment