Sunday, October 29, 2017

Puser Bodong dan Kain Gopek

"Bu, kenapa puser anaknya dikasih ginian?" tanyaku menunjuk kassa putih yang menempel di pusar seorang bayi. Uang logam seribu rupiah terbungkus rapi di dalam lipatan kassa, dan ditempelkan dengan plester micropore di lokasi pusar. Bayi yang kuperiksa dalam kunjungan rutin di usia 1 bulan ini menangis kehausan.
"Biar nggak bodong ya?" tanyaku retoris, sambil nyengir--eh, menyeringai--tanpa menunggu jawaban si Ibu. Ia ditemani sang nenek dan suami.
"Kasihan Dok, pusernya bodong. Anak perempuan lagi," sang nenek menanggapi.
"Bu, sekarang bukan jamannya lagi pake koin seribu atau gopek untuk puser bodong. Ini tahun 2016. Sekarang pakainya uang 100 ribu. Beberapa lembar. Ditempel mengelilingi perut bayi. Biar kuat dan mantep! Jangan kalah sama teknik penggandaan uang," celotehku.
"Serius, Dok?" si Ibu menatapku dengan serius.
"Ya enggak lah. Saya bercanda kok. Hehe."
"Puser bodong atau hernia umbilikalis bisa dialami oleh 10-20% bayi baru lahir, dan masih tergolong wajar. Seiring waktu, tanpa diapa-apakan, akan hilang sendiri. Nggak jadi bodong lagi. Nggak perlu ditempel koin. Hernia umbilikalis umumnya hilang saat anak berusia 1-2 tahun. Jika sampai berusia 4 tahun atau lebih belum menghilang, baru dipikirkan tindakan pembedahan. Coba Ibu baca di sini: http://www.mayoclinic.org/…/…/basics/definition/con-20025630" kujelaskan sambil menyodorkan ponselku di hadapannya.
"Ibu hanya perlu khawatir kalau ada tanda-tanda: anak tampak kesakitan di lokasi bodongnya, dan pusar jadi kemerahan, bengkak, dan nyeri saat disentuh. Segera ke dokter jika menjumpai kondisi ini."
"Jadi, koinnya nggak usah dipasang lagi ya... Insya Allah nggak lama lagi bodongnya hilang," aku akhiri penjelasanku.


(Modifikasi terhadap tulisan ini dengan format yang lebih menarik bisa dibaca di http://www.tamanmainpetualang.com/mencegah-puser-bodong-dengan-koin/)

No comments:

Vitamin Penambah Nafsu Makan

“Dok, anak saya susah makan. Ada vitamin penambah nafsu makan buat anak saya?” Ini adalah pertanyaan yang (sejujurnya) saya hindari. Kenapa?...