Wednesday, November 12, 2014

Croup: Apakah Itu?

Kemarin, untuk kedua kalinya saya mendapatkan kasus croup. Apa pula itu? Saya belum mendapatkan padanannya dalam bahasa Indonesia. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun datang dengan batuk yang terdengar "menggonggong" dan terlihat lebih sesak sejak malam sebelumnya. Anaknya masih aktif, mau makan dan minum, dan mengalami batuk pilek sejak tiga hari sebelumnya. Kebetulan tidak ada demam, tetapi napasnya terlihat cepat.

Bronkiolitis. Diagnosis ini yang terlintas di "snap judgement" saya. Memeriksa anak tidak semudah orang dewasa yang kooperatif. Kadang urutan pemeriksaan dari anamnesis, lalu pemeriksaan fisik di tempat tidur tidak selalu berjalan mulus. Anak yang sesak jangan sampai dibuat menangis, karena akan mengacaukan penilaian hitung frekuensi napasnya dan melihat tarikan dinding dadanya. Apabila direbahkan di tempat pemeriksaan, anak hampir dipastikan akan menangis.

Untuk itu, sambil bertanya-tanya kepada orangtuanya, anak diminta untuk dibukakan bajunya, agar dapat dilihat gerakan napasnya. Mendengarkan bunyi napas dengan stetoskop pun dilakukan sambil menghampiri anak yang masih digendong. Ternyata rapid assessment saya salah. Saya tidak mendengarkan bunyi mengi (wheezing) ataupun ronki. Anak mulai terbatuk-batuk sambil menangis, karena takut diperiksa. Barking cough. Ini croup.

Pemeriksaan lain tidak menunjukkan adanya masalah. Rongga mulutnya lapang, tidak ada "radang tenggorokan". Kelenjar getah bening leher tidak teraba membesar. Tidak ada alasan untuk menyimpulkan ini adalah infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.

Edukasi kepada orangtua dilakukan sambil sama-sama membacahttp://m.kidshealth.org/parent/infections/lung/croup.html dari ponsel. Artikel ini meyakinkan kepada orangtua bahwa croup murni disebabkan oleh virus (parainfluenza/RSV) dan tidak butuh antibiotik. Karena croup yang dialami anak ini ringan, maka tidak membutuhkan obat tambahan seperti steroid atau inhalasi adrenalin. Gejala diharapkan mereda dalam 3-7 hari mendatang.


diambil dari Fanpage Orangtua Cermat, Anak Sehat di https://www.facebook.com/pages/Orangtua-Cermat-Anak-Sehat/

1 comment:

mithaiskandardinata@gmail.com said...

assalamu'alaikum dokter, anak saya 5 hari yang lalu didiagnosa croup oleh dsa, di hari kelima ini anak saya masih demam dan batuk pileknya belum mereda, hanya memang sudah tidak sesak lagi, apakah anak saya harus cek darah mengingat demammnya sudah 5 hari ini masih terjadi (apabila diminumkan paracetamol suhunya turun ), terimakasih dokter

Apakah Vaksin tak Berlabel Halal Sama dengan Haram?

 (tulisan ini pernah dimuat di Republika Online 30 Juli 2018) "Saya dan istri sudah sepakat sejak awal untuk tidak melakukan imunisasi...