Leukosit tinggi! Apa yang ditakutkan?
"Dok, anak saya tinggi lekositnya. 22 ribu. Saya sudah ke dokter anak lain sebelumnya dan diresepkan antibiotik. Apakah harus diminum?" Ibu di hadapan saya bertanya dengan wajah yang panik.
"Ngomong-ngomong, apa keluhan anaknya Bu?" tanyaku. Ia lalu menjelaskan bahwa anaknya sudah demam 3 hari dan batuk-batuk. Anaknya masih relatif aktif. Tetapi karena demamnya belum pernah selama ini, ia lalu membawa anaknya ke dokter dekat rumah dan diperiksakan darahnya. Hasilnya: lekosit tinggi dan diresepkan antibiotik.
"Ibu sudah bertanya ke dokter sebelumnya, apa alasannya diberikan antibiotik?" tanyaku lagi.
"Sudah, karena lekositnya tinggi." jawabnya
Di lain cerita, ada lagi yang mengeluhkan: "Dok, anak saya demam dan diare sudah 4 hari. Lekositnya 40 ribu. Saya sudah ke dokter di RS dan disarankan untuk dirawat, untuk mendapatkan infus antibiotik. Kata dokter, lekosit setinggi ini harus mendapatkan antibiotik suntik."
Benarkah demikian? Lekosit tinggi berarti infeksi bakteri, dan bakteri harus dibunuh dengan antibiotik? Lalu makin tinggi nilai lekosit, maka makin membahayakan tubuh, sehingga harus dirawat dan mendapat antibiotik suntik?
Ada beberapa hal yang ingin saya komentari.
Pertama, dokter mengobati pasien (baca: orang alias manusia), bukan mengobati hasil laboratorium. Maka yang harus dinilai pertama kali dan yang paling utama adalah: bagaimana keadaan klinis pasien? Tampak sakit berat? Masih aktif, walau lebih lemah? Masih bisa minum? Frekuensi pipis masih normal? Nah, pemeriksaan laboratorium dibutuhkan sebagai penunjang. Untuk makin meyakinkan apa sebenarnya diagnosis pasien. Bahkan, apabila wawancara terhadap pasien ditambah dengan pemeriksaan fisiknya sudah cukup untuk menyimpulkan diagnosis, maka pemeriksaan laboratorium tidak perlu dilakukan. Satu lagi, apabila ada ketidakcocokan antara kondisi klinis pasien dengan hasil laboratorium, maka yang lebih dipercaya adalah orangnya, bukan labnya. Ini yang saya pelajari dari guru-guru saya. Diagnosis adalah formulasi dari anamnesis (wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang). Terapi ditentukan oleh diagnosis. Apabila infeksi bakteri, maka membutuhkan antibiotik, dan bila infeksi virus, maka tidak butuh.
Kedua, sayangnya nilai leukosit seringkali tidak mampu membedakan antara infeksi virus dengan bakteri. Nilai lekosit tinggi yang mencapai puluhan ribu bisa disebabkan oleh baik infeksi virus maupun bakteri.
Beberapa pemeriksaan tambahan memang bisa dilakukan untuk membantu membedakan, misalnya hitung jenis yang segmenter, c-reactive protein (CRP), dan prokalsitonin (PCT). Tapi tetap saja masing-masing mempunyai keterbatasannya dan klinis adalah nomor 1.
Ketiga, kembali lagi kepada prinsip mengapa lekosit naik pada infeksi? Leukosit atau sel darah putih dibentuk sebagai tentara pertahanan tubuh kita. Jadi bila tubuh kita diserang kuman, maka sangat wajar tentaranya keluar dalam jumlah banyak untuk memerangi musuh. Lekosit yang naik justru menandakan sistem imun kita masih bekerja.
Terakhir, ada kondisi-kondisi tertentu lekosit yang tinggi menandakan kegawatdaruratan. Namanya: hiperlekositosis. Nilai lekosit naik melebihi 100 ribu sel per mikroliter. Klinis pasiennya dicurigai mengalami leukemia atau kanker sel darah putih. Maka jumlah lekosit yang sangat tinggi ini sesungguhnya didominasi oleh lekosit muda (blast) yang abnormal, alias sel kanker. Tentunya kondisi pasien tidak semata dengan lekosit tinggi saja, tetapi ada pucat disertai hemoglobin yang turun, pembesaran hati dan/atau limpa, dan trombosit turun juga. Ada penekanan terhadap sumsum tulang yang membuat semua fungsi produksi sel darah menurun. Kondisi hiperlekositosis adalah keadaan gawat darurat yang harus segera ditangani.
Jadi, tidak semua lekosit yang tinggi harus dianggap infeksi bakteri kan?
Catatan: ada pula yang mendefisinikan hiperlekositosis sebagai nilai lekosit di atas 50 ribu. Lagi-lagi, yang terpenting adalah: bagaimana kondisi klinis pasien
"Ngomong-ngomong, apa keluhan anaknya Bu?" tanyaku. Ia lalu menjelaskan bahwa anaknya sudah demam 3 hari dan batuk-batuk. Anaknya masih relatif aktif. Tetapi karena demamnya belum pernah selama ini, ia lalu membawa anaknya ke dokter dekat rumah dan diperiksakan darahnya. Hasilnya: lekosit tinggi dan diresepkan antibiotik.
"Ibu sudah bertanya ke dokter sebelumnya, apa alasannya diberikan antibiotik?" tanyaku lagi.
"Sudah, karena lekositnya tinggi." jawabnya
Di lain cerita, ada lagi yang mengeluhkan: "Dok, anak saya demam dan diare sudah 4 hari. Lekositnya 40 ribu. Saya sudah ke dokter di RS dan disarankan untuk dirawat, untuk mendapatkan infus antibiotik. Kata dokter, lekosit setinggi ini harus mendapatkan antibiotik suntik."
Benarkah demikian? Lekosit tinggi berarti infeksi bakteri, dan bakteri harus dibunuh dengan antibiotik? Lalu makin tinggi nilai lekosit, maka makin membahayakan tubuh, sehingga harus dirawat dan mendapat antibiotik suntik?
Ada beberapa hal yang ingin saya komentari.
Pertama, dokter mengobati pasien (baca: orang alias manusia), bukan mengobati hasil laboratorium. Maka yang harus dinilai pertama kali dan yang paling utama adalah: bagaimana keadaan klinis pasien? Tampak sakit berat? Masih aktif, walau lebih lemah? Masih bisa minum? Frekuensi pipis masih normal? Nah, pemeriksaan laboratorium dibutuhkan sebagai penunjang. Untuk makin meyakinkan apa sebenarnya diagnosis pasien. Bahkan, apabila wawancara terhadap pasien ditambah dengan pemeriksaan fisiknya sudah cukup untuk menyimpulkan diagnosis, maka pemeriksaan laboratorium tidak perlu dilakukan. Satu lagi, apabila ada ketidakcocokan antara kondisi klinis pasien dengan hasil laboratorium, maka yang lebih dipercaya adalah orangnya, bukan labnya. Ini yang saya pelajari dari guru-guru saya. Diagnosis adalah formulasi dari anamnesis (wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang). Terapi ditentukan oleh diagnosis. Apabila infeksi bakteri, maka membutuhkan antibiotik, dan bila infeksi virus, maka tidak butuh.
Kedua, sayangnya nilai leukosit seringkali tidak mampu membedakan antara infeksi virus dengan bakteri. Nilai lekosit tinggi yang mencapai puluhan ribu bisa disebabkan oleh baik infeksi virus maupun bakteri.
Beberapa pemeriksaan tambahan memang bisa dilakukan untuk membantu membedakan, misalnya hitung jenis yang segmenter, c-reactive protein (CRP), dan prokalsitonin (PCT). Tapi tetap saja masing-masing mempunyai keterbatasannya dan klinis adalah nomor 1.
Ketiga, kembali lagi kepada prinsip mengapa lekosit naik pada infeksi? Leukosit atau sel darah putih dibentuk sebagai tentara pertahanan tubuh kita. Jadi bila tubuh kita diserang kuman, maka sangat wajar tentaranya keluar dalam jumlah banyak untuk memerangi musuh. Lekosit yang naik justru menandakan sistem imun kita masih bekerja.
Terakhir, ada kondisi-kondisi tertentu lekosit yang tinggi menandakan kegawatdaruratan. Namanya: hiperlekositosis. Nilai lekosit naik melebihi 100 ribu sel per mikroliter. Klinis pasiennya dicurigai mengalami leukemia atau kanker sel darah putih. Maka jumlah lekosit yang sangat tinggi ini sesungguhnya didominasi oleh lekosit muda (blast) yang abnormal, alias sel kanker. Tentunya kondisi pasien tidak semata dengan lekosit tinggi saja, tetapi ada pucat disertai hemoglobin yang turun, pembesaran hati dan/atau limpa, dan trombosit turun juga. Ada penekanan terhadap sumsum tulang yang membuat semua fungsi produksi sel darah menurun. Kondisi hiperlekositosis adalah keadaan gawat darurat yang harus segera ditangani.
Jadi, tidak semua lekosit yang tinggi harus dianggap infeksi bakteri kan?
Catatan: ada pula yang mendefisinikan hiperlekositosis sebagai nilai lekosit di atas 50 ribu. Lagi-lagi, yang terpenting adalah: bagaimana kondisi klinis pasien
Comments
anak saya baru lahir
lalu didiagnosis ada infeksi sehingga harus masuk R. Perina
indikasi nya dari kuku dan bibir nya sedikit biru
sehingga kami memutuskan untuk cek darah
ternyata leukosit nya 26.000
katanya untuk Bayi ini termasuk tinggi
sehingga harus diberikan antibiotik
antibiotik nya SAGESTAM
apakah ini tindakan yang benar?
Makasih
Yg ingin sy tanyakan apa masih perlu rawat inap?Karna setiap makan selalu muntah lagi
Banyak artikel yg sy baca Dan selalu buat sy takut,apakah angka 25.500 sudah dianggap berbahaya?
Terimakasih dok 🙏
Saya berani menyarankan untuk brobat ke dokter yusuf karna ponakan saya sudah sembuh semenjak di bantu dengan obat-obatan racikan khusus dari dokter Yusuf...
Ini saya br kata jujur apa ada nya...
Kalau saudara saudara mau mencoba juga untuk br ikhtiar dengan dokter Yusuf ini hubungi langsung aja beliau 08-53-61-67-52-32 ( dokter Yusuf )
Semoga yang lain juga bisa sembuh seperti ponakan saya amin...