Lebaran adalah momen berkumpulnya anak-anak kecil, dengan segala kegembiraannya, tingkah polahnya, suka citanya bertemu dengan saudara-saudaranya yang lama tak dijumpai, lalu....brukk! Risiko kecelakaan kecil kadang tak terhindarkan. Jatuh, luka, dan menangis kencang! Wuaaa, darah mengalir deras, dengan luka gores, bahkan ada yang tersayat dan dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan luka. Kadang "dioleh-olehi" dengan beberapa jahitan. Pertanyaannya: perlu dikasih antibiotik tidak ya?
Makin tingginya penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya dan berujung pada terbentuknya bakteri-bakteri kebal (baca: resisten antibiotik), membuat penggunaan antibiotik menjadi sangat harus selektif dan berhati-hati. Salah satu penggunaan antibiotik yang masih dianggap berlebihan dan tidak pada tempatnya adalah pada luka sederhana (simple wound). Misalnya saja luka tergores yang cukup dibersihkan dengan air bersih, ditambahkan dengan antibiotik minum, yang "niatnya" untuk mencegah infeksi bakteri (profilaksis). Atau luka sayat yang dijahit, ternyata tidak harus mendapatkan antibiotik pencegahan, kecuali sudah jelas terjadi tanda-tanda infeksi (bengkak, nyeri, bernanah, dan demam). Atau ada faktor risiko yang dijelaskan dalam gambar di bawah (benda asing masuk ke dalam luka, luka yang kotor/terkena tanah yang sukar dibersihkan, gigitan manusia/hewan, luka tusuk di kaki, infeksi gigi, dan patah tulang/luka terbuka sampai jaringan otot).
Maka pada kebanyakan kasus luka sederhana, bahkan sampai dijahit sekalipun (sebatas kulit), antibiotik tidak diperlukan.
Selamat menikmati akhir liburan bersama anak-anak
1 comment:
Dok, anak saya 18 bulan, td pagi jempolnya terjepit pintu mobil, salah saya, saya bawa ke klinik, katanya ada pembuluh darah pecah dibawah kuku, tulang baik2 saja, dokter disana mengekstraksi kuku jempolnya dan diperban, kemudian diberi antibiotik minum clanaksis klo ngga salah dan ibuprofen, ab sudah saya minumkan 3x ssuai resep, memang perlu antibiotik kan dok utk luka ini? Anak saya belum pernah konsumsi ab sebelumnya...bolehkah saya stop antibiotiknya?
Post a Comment