Tuesday, August 02, 2016

The "grok-grok" story

"Bayi saya pilek. Umurnya baru 1 bulan." Ibu muda ini membawa bayinya yang tidak terlihat pilek sama sekali di hadapanku.
"Pilek atau grok-grok, Bu?" tanyaku.
"Iya, ada bunyi grok-grok. Sudah 2 minggu seperti ini. Dikasih obat apa ya?" tanya si Ibu.

Di lain waktu....

"Bayi saya sering terdengar napasnya berbunyi grok-grok. Kata orang, waktu lahir tidak disedot sampai bersih ya lendirnya?"

Di tempat lain....

"Bayi saya berbunyi grok-grok. Dia tidak dapat ASI, tapi susu formula. Harus diganti ya susunya. Katanya bisa jadi alergi susu sapi."

Faktanya....

Bunyi grok-grok ternyata wajar dan sering sekali dijumpai pada bayi, khususnya dalam 6 bulan pertama usianya. Sebabnya adalah bayi cenderung bernapas lewat hidung saja (nose-breather). Maka jika ada ludah yang banyak di rongga mulut dan tidak langsung ditelan, bunyi grok-grok terdengar sembari bernapas. Kadang juga terdapat ingus atau lendir di dalam lubang hidung bayi, dan terdengarlah bunyi grok-grok ini. Padahal air liur yang banyak, ingus dan lendir di dalam hidung sering didapatkan pada bayi sehat. Bayi kadang tidak mau langsung menelan ludahnya. Lingkungan berdebu juga merangsang produksi lendir di dalam hidung, meskipun bayi tidak pilek. Ditambah lagi saluran napas bayi yang masih kecil (sempit), menambah kerasnya volume grok-grok. Seiring waktu, diameter saluran napas melebar, kemampuan koordinasi menelan ludah membaik, dan bunyi grok-grok pun menghilang.

Bunyi "berisik" ini dikhawatirkan jika disertai dengan:
- sesak napas, yaitu frekuensi napas lebih dari 60x/menit disertai tarikan di sela-sela iga
- adanya napas cuping hidung
- bibir menjadi biru (sianosis)
- anak tampak lemas, dan banyak tidur
- bunyi menetap lebih dari 6 bulan, dan dicurigai laringomalasia

Jadi....berbeda dengan pilek (selesma), dan juga bukan alergi protein susu sapi ya. Apalagi lendir yang tidak disedot saat lahir. Kejauhan waktunya soalnya, dengan peristiwa saat baru lahir. Lagipula lendir bayi baru lahir ya ditelan sendiri oleh bayinya :-)

No comments:

Apakah Vaksin tak Berlabel Halal Sama dengan Haram?

 (tulisan ini pernah dimuat di Republika Online 30 Juli 2018) "Saya dan istri sudah sepakat sejak awal untuk tidak melakukan imunisasi...