Posts

Showing posts from February, 2018

Anak batuk pilek boleh diuap pakai air panas?

Image
“Kata Dokter, batuk pilek alias selesma nggak perlu obat kan. Terus, boleh nggak kalau saya uap pakai air panas aja? Supaya dahaknya encer dan ingusnya mudah dikeluarkan?” tanya seorang Ibu. “Ibu boleh-boleh aja melakukan hal itu. Tapi saya tidak merekomendasikan. Bayangkan aja kalau pas anaknya diuap dengan posisi wajah menghadap ke baskom berisi air panas. Pas Ibunya lagi mengantuk, bagaimana? Anak sakit kan biasanya rewel. Orangtua ikutan lelah menjaga anaknya. Pas lagi ngantuk, anaknya dipaksakan untuk “diterapi uap”, eehh, bisa kecebur ke air panas kan! Malah jadi luka bakar. Awalnya anaknya cuma batuk-pilek aja, malah berakhir jadi luka bakar. Lagipula, kalaupun diuap dengan air panas, apakah anaknya kemudian akan segera membaik? Kan penyebabnya virus. Mungkin bisa aja nyaman sesaat. Trus kemudian hidungnya mampet lagi dan batuknya tetap berdahak. Apakah dahaknya kemudian lebih encer dan anaknya bisa “hoek-cuih” buang dahak seperti orang dewasa? Enggak kan. Mau kental ataupun enc

Apa saja kandungan vaksin difteri (vaksin Td)?

Image
Tulisan ini khusus membahas kandungan vaksin Td seperti dalam gambar, yaitu yg isinya kombinasi antara vaksin tetanus dan vaksin difteri dalam satu sediaan. Adapun vaksin difteri tersedia dalam beberapa sediaan, seperti vaksin kombo DPT, DPT+Hib+HepB, DPaT, DPaT+Hib+polio, dll. Saya jelaskan komposisi vaksin Td produksi salah satu BUMN kita: Bio Farma.  Secara umum, vaksin terdiri atas dua kandungan: bahan aktif dan bahan tambahan. Bahan aktif vaksin Td adalah: vaksin tetanus dan vaksin difteri. Tujuan bahan aktif tentunya menciptakan kekebalan terhadap penyakit tetanus dan difteri. Jadi orang yang mendapatkan imunisasi Td diharapkan tidak akan pernah mengalami sakit tetanus dan difteri sama sekali. Bahan tambahan yang terkandung dalam vaksin Td sesuai informasi dalam kemasan adalah: aluminium fosfat dan timerosal. Apakah itu? Sebelumnya saya jelaskan dulu bahwa kandungan aktif vaksin Td bukanlah bakteri tetanus dan difteri secara utuh, tetapi toksin (racun)nya, yaitu “toksoid difteri

Apakah vaksin efektif dalam mencegah penyakit? Bagaimana membuktikannya?

Image
Tahu foto apa ini? Ini adalah hasil pemeriksaan darah seorang anak yang diperiksakan: - apakah ia memiliki virus hepatitis B di dalam tubuhnya (terinfeksi)? Yaitu dengan pemeriksaan HBsAg. - apakah ia memiliki kekebalan terhadap virus hepatitis B? Yaitu dengan pemeriksaan Anti HBs.  Apa hasilnya? HBsAg-nya negatif, artinya ia tidak punya virus dalam tubuhnya. Dan Anti HBs-nya positif, artinya anak ini punya kekebalan untuk TIDAK terinfeksi virus hepatitis B sepanjang hidupnya! Dan tahukah Anda, apa yang membuat Anti HBs anak ini positif? Ya, vaksin hepatitis B sejak beberapa jam kelahirannya! Mengapa saya periksakan dua hal ini ke pasien saya? Karena anak ini terlahir dari ibu yang positif terinfeksi virus hepatitis B. Maka tugas saya selalu dokter adalah: MENGUPAYAKAN bayinya tidak terinfeksi hepatitis B, yang berpotensi menjadi kanker hati dan sirosis di usia dewasanya. Saya memberikan DUA upaya perlindungan: imunisasi hepatitis B (vaksin) dan pemberian imunoglobulin hepatitis B (HBI