Ada beberapa teknik sirkumsisi yang sering digunakan, antara lain: "konvensional" atau manual, menggunakan #kauter, dan klamp. Teknik konvensional adalah metode yang sudah dijalankan selama puluhan tahun, termasuk yang kita sebagai Ayah saat ini alami saat masih kecil dulu (kecuali ada yang baru disunat pas SMP ya... 😅). Yakni dengan menggunting kulup #penis, dan membuangnya, sehingga "kepala" penis (glans) terlihat, dilanjutkan dengan memberikan beberapa jahitan. Teknik ini adalah yang terbanyak dipakai, dan paling aman. Karena bisa dikerjakan pada semua kondisi, sesuai kondisi penis yang beragam. Mungkin sebagian orangtua khawatir metode ini lebih sakit dan berisiko perdarahan lebih banyak. Padahal jika obat anestesi atau bius bekerja baik, metode apapun tidak terasa menyakitkan.
Teknik lainnya adalah menggunakan alat kauter, yang sering disalahnamakan dengan laser. Padahal tidak ada laser yang digunakan sama sekali dalam metode ini. Ada dua metode #kauterisasi: #unipolar dan #bipolar. Yang biasa digunakan untuk sirkumsisi adalah unipolar, meskipun ini ternyata tidak direkomendasikan oleh beberapa penelitian. Metode menggunakan alat kauter bipolar adalah yang direkomendasikan. Saya pribadi kurang menyukai teknik ini, karena membakar jaringan dan luka pasca sunatnya terlihat sebagai luka bakar ringan. Perdarahan memang minimal, tetapi hasilnya sangat bergantung pada keterampilan operator khitan. Risiko memotong terlalu panjang atau pendek (kulit kulup) yang memengaruhi estetis penis, bahkan sampai fungsinya, memang tergantung jam terbang dan skill operator, pada teknik apapun.
Kapan sebaiknya anak cowo disunat?
“Usia yang direkomendasikan di bawah 12 bulan,” jelas @dokterapin dikutip @parentalk.id. Selengkapnya di 5 gambar ya.
1 comment:
Assalamulaikum dr.Apin, anak saya umur 4 bulan BB 9kg. Dengan kondisi overweight, akan menjadi masalah kah jika disunat sblm umur 6 bulan?apakah ada pemeriksaan drh yg dilakukan sblm sunat?terimakasih
Post a Comment